Tampilkan postingan dengan label India. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label India. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 April 2017

Kaabil (2017)

Kaabil (2017)

Inilah kisah seorang pria yang hidup, tertawa dan dicintai seperti semua orang di dunia ini. Sampai suatu hari, tragedi yang mengerikan melanda. Didorong oleh api pembalasan, tidak ada yang akan menghentikannya
LK21 Unduh
Artis : Hrithik Roshan, Yami Gautam, Ronit Roy Negara : IndiaRilis : 27 Januari 2017Kategori : Aksi, Drama, RomantisDurasi : 2 jam 19 menit ( 146 mb )IMDb : tt5460276

Sedang Proses...

Kamis, 20 April 2017

Sabtu, 08 April 2017

Jumat, 24 Maret 2017

Kamis, 16 Maret 2017

xXx: Return of Xander Cage (2017)

xXx: Return of Xander Cage (2017)

Xander Cage yang tersisa untuk mati setelah insiden, meskipun ia diam-diam kembali ke tindakan untuk baru, tugas sulit dengan handler nya Augustus Gibbons.
LK21 Unduh
Artis : Vin Diesel, Donnie Yen, Deepika Padukone Negara : USA, India, China,Korea,ThailandRilis : 20 Januari 2017Kategori : Aksi, Petualangan, Thriller, Durasi : 1 jam 47 menit ( 133 mb )IMDb : tt1293847

Sedang Proses...

Senin, 13 Maret 2017

Minggu, 12 Maret 2017

Haraamkhor (2017)

Haraamkhor (2017)

Sebuah cinta segitiga tidak mungkin terungkap ketika profesor menikah, Shyam, memiliki hubungan terlarang dengan muridnya, Sandhya, yang pada gilirannya mencoba untuk dirayu oleh teman sekelasnya Kamal. Haraamkhor adalah kisah cinta terlarang disaksikan oleh dua remaja
LK21 Unduh
Artis : Nawazuddin Siddiqui, Shweta Tripathi, Trimala Adhikari Negara : IndiaRilis : 13 Januari 2017Kategori : DramaDurasi : 1 jam 30 menit ( 100 mb )IMDb : tt2361746

Sedang Proses...

Rabu, 08 Maret 2017

Jumat, 03 Maret 2017

Rabu, 01 Maret 2017

OK Jaanu (2017)

OK Jaanu (2017)

Adi dan Tara pindah ke Mumbai untuk mengejar impian mereka. Sebuah kesempatan pertemuan memicu off memabukkan, tanpa pamrih cinta sampai karir mereka menarik mereka terpisah. Akan ambisi menang atas masalah hati?
LK21 Unduh
Artis : Aditya Roy Kapoor, Shraddha Kapoor, Naseeruddin Shah Negara : IndiaRilis : 13 Januari 2017Kategori : Drama, RomantisDurasi : 2 jam 15 menit ( 188 mb )IMDb : tt5764024

Sedang Proses...

Selasa, 28 Februari 2017

Minggu, 26 Februari 2017

Tum Bin 2 (2016)

Tum Bin 2 (2016)

Tum Bin 2 Disutradarai oleh Anubhav Sinha, film ini berpusat di sekitar kehidupan Taran (Neha Sharma), yang kehilangan tunangannya Amar dalam kecelakaan ski. Hidupnya berubah ketika dia bertemu Shekhar, yang.
LK21 Unduh
Artis : Neha Sharma, Aditya Seal, Aashim Gulati Negara : IndiaRilis : 18 November 2016Kategori : Drama, RomantisDurasi : 2 jam 27 menit ( 157 mb )IMDb : tt5717110

Sedang Proses...

Sabtu, 04 Februari 2017

REVIEW : RAEES

REVIEW : RAEES


“No business is small and no religion is bigger than business.” 

Citra seorang Shah Rukh Khan (atau sebut saja SRK biar tidak kepanjangan) dalam karir keaktorannya memang tidaklah lekat dengan peran antagonis. Dia seringkali memerankan sosok jagoan yang memiliki karisma tinggi, bertampang rupawan, serta berselera humor bagus, meski kenyataannya awal karir SRK dibentuk dari peran-peran jahat seperti ditunjukannya melalui Baazigar (1993), Darr (1993), dan Anjaam (1994). Seiring membumbungnya karir SRK ke angkasa – diikuti upayanya merebut hati lebih banyak penggemar, dia mulai menjauhi peran beraromakan negatif sekalipun tidak sepenuhnya dihempaskan olehnya. Tercatat, SRK sempat kembali menyelami karakter antagonis lewat Duplicate (1998), Don (2006), serta Fan (2016), yang uniknya dalam ketiga film tersebut, dia memainkan peran ganda dengan salah satunya berada di sisi berlawanan. Raees, garapan Rahul Dholakia, adalah percobaan terbaru SRK dalam melakonkan karakter antihero dimana dia berperan sebagai bandar minuman keras kelas kakap yang sulit dijamah hukum. Seperti halnya tiga judul terakhir yang disebut, SRK pun tidak seutuhnya jahat lantaran karakter tituler yang dihidupkannya cenderung digambarkan abu-abu mengikuti tindak tanduk ala Robin Hood. Hasil keuntungan dari tindak kriminalnya dimanfaatkan untuk membantu hajat hidup masyarakat di lingkungannya. 

Raees – merujuk pada nama tokoh utama di film, tumbuh di pemukiman kumuh Gujarat yang merupakan markas bisnis minuman keras. Didorong oleh keinginannya meringankan beban finansial sang ibu, Raees nekat terjun ke bisnis ilegal ini bersama sahabat baiknya, Sadiq (Mohammed Zeeshan Ayyub), dengan mengabdikan diri mereka pada Jairaj (Atul Kulkarni). Dideskripsikan sebagai sosok yang “licin bak pedagang, pemberani bak pejuang”, tidak mengherankan Raees cepat mempelajari seluk beluk dunia ini sehingga hanya tinggal menunggu waktu baginya untuk mengucapkan salam perpisahan kepada Jairaj dan membangun kerajaan bisnisnya sendiri. Usai dipersulit oleh Jairaj yang setengah hati memberikan bantuan, Raees mendapat suntikan dana dari seorang mafia bernama Musabhai (Narendra Jha) yang mengagumi keberanian serta kegigihan Raees. Menggunakan pengalamannya selama bertahun-tahun bekerja dibawah naungan Jairaj untuk menjalankan usaha, perlahan tapi pasti bisnis Raees kian menggurita bahkan melampaui pencapaian mantan atasannya. Menjamurnya pasokan minuman keras ilegal lantas tercium oleh petugas kepolisian idealis, Majmudar (Nawazuddin Siddiqui), yang seketika menyusun strategi untuk membubarkan kerajaan bisnis Raees dan membuatnya bertekuk lutut. 

Dari sinopsis telah terbaca, Raees tidak menawarkan sesuatu baru kepada para penontonnya. Dan memang, Rahul Dholakia mengemasnya seperti tontonan Masala khas Bollywood generasi lawas dengan memadukan tiga unsur sekaligus; laga, komedi, dan romansa. Tontonan enteng saja yang tidak meminta penonton untuk memaksimalkan kinerja otak demi mencerna isi film. Si pembuat film berharap kita bersiul-siul kegirangan melihat sang tokoh utama menghajar musuh-musuhnya sampai babak belur, disusul beromantis ria bersama pasangannya, Aasiya (Mahira Khan), dan tertawa terbahak-bahak mendengar celetukan-celetukan konyol dari barisan karakternya. Misi ini boleh dikata berhasil dituntaskan secara mulus. Sekalipun lagu-lagu pengiringnya tidak cukup melodius untuk ikut didendangkan oleh penonton, Raees masih mempunyai amunisi tinggi dalam menjerat perhatian penontonnya lewat gelaran bak bik buk yang tertata amat mengesankan dan performa kelas kampiun dari SRK beserta Nawazuddin Siddiqui. Inilah penampilan terbaik SRK sejak My Name is Khan yang rilis 7 tahun silam. Di tangannya, sosok Raees menjelma sebagai sosok berwibawa dan mengerikan yang sanggup membunuhmu hanya bermodalkan kacamata di satu sisi, serta rapuh layaknya manusia normal dan simpatik mengikuti ketulusannya dalam memberi bantuan pada wong cilik di sisi yang lain. Tanpa tersadar, kita telah dibuat jatuh hati kepada karakternya lalu secara suka rela memafhumi setiap tindak tanduknya. 

Difungsikan sebagai antitesis dari SRK, Nawazuddin Siddiqui menghadirkan akting tak kalah mengesankannya. Malah, dia mencuri perhatian di setiap kemunculannya dengan tingkah nyelenehnya yang mengundang tawa dan ambisi besarnya untuk meringkus Raees yang agak menyebalkan. Saling bersinergi satu sama lain, adegan-adegan yang menampilkan SRK dan Nawazuddin dalam satu frame merupakan kumpulan momen terbaik dari film. Tatapan keduanya mengisyaratkan kehormatan, kepedulian, serta kebencian sekaligus – menghadirkan hubungan benci tapi rindu. Mereka memimpin departemen akting yang setiap barisan pemainnya suguhkan lakon pas sesuai takarannya seperti Mahira Khan, Mohammed Zeeshan Ayyub, sampai Narendra Jha. Apiknya atraksi akting dari para pemain ini sedikit banyak mengampuni paruh akhir yang serasa bertele-tele lantaran ingin membicarakan beragam topik termasuk mengkritisi politisi-politisi korup yang munafik dan maraknya praktik pemanfaatan agama sebagai barang dagangan. Materinya harus diakui memikat, hanya saja keputusan untuk seketika menumpuknya selepas Intermission tanpa diberikan set up memadai membuat film serasa penuh sesak dan mengurangi kadar keasyikkan dalam menikmati jualan utama film: permainan kucing tikus antara Raees dengan Majmudar. Walau sempat goyah beberapa kali, untungnya daya cengkram Raees bisa betul-betul pulih di saat dibutuhkan keberadaannya, yakni menjelang konfrontasi akhir yang berlangsung mendebarkan.

Exceeds Expectations (3,5/5)

Selasa, 01 November 2016

REVIEW : AE DIL HAI MUSHKIL

REVIEW : AE DIL HAI MUSHKIL


“We can’t choose when to fall in love, but we can choose when to walk away.” 

Sudah cukup lama diri ini tidak mendapati nama Karan Johar mengemban kredit sebagai sutradara. Selepas meluncurkan Student of the Year (2012), putra dari sutradara legendaris, Yash Johar, yang kini mengelola rumah produksi Dharma Productions ini lebih asyik menempati kursi produser. Baru menjelang perayaan Diwali (hari raya bagi umat Hindu di India) di tahun 2016, Karan yang memulai karir penyutradaraannya dengan menggarap film fenomenal Kuch-Kuch Hota Hai kembali menyapa para penikmat tontonan Bollywood. Lewat kreasi termutakhirnya bertajuk Ae Dil Hai Mushkil, atau mempunyai makna this heart is complicated, sekali lagi Karan bermain-main di zona yang membesarkannya, disayanginya, serta dikuasainya betul-betul. Itu berarti, film tersusun atas elemen-elemen berikut ini: 1) pelakon utama bertampang rupawan, 2) lokasi pengambilan gambar mengagumkan yang kebanyakan berada di luar India, 3) plot terkait hubungan percintaan rumit, 4) nomor-nomor musikal renyah di telinga, 5) melodrama penguras air mata, 6) tata produksi diatas rata-rata, dan 7) durasi melampaui 2,5 jam. Pengecualian untuk My Name is Khan, kamu bisa mendapati adanya tujuh unsur tersebut di film-film Karan termasuk Ae Dil Hai Mushkil

Seperti hasil dari pernikahan antara Kuch-Kuch Hota Hai dengan Kal Ho Naa Ho (skripnya ditulis Karan dan Niranjan Iyengar yang juga meracik film ini), Ae Dil Hai Mushkil bertutur mengenai rumitnya hubungan dua sahabat, Ayan (Ranbir Kapoor) dan Alizeh (Anushka Sharma). Bermula dari kegagalan mereka bercumbu mesra lantaran ciuman Ayan dianggap aneh bagi Alizeh, keduanya lantas memilih menghabiskan waktu bersama dengan ngobrol sana-sini soal kehidupan percintaan sampai kegemaran masing-masing. Dipersatukan oleh kecintaan terhadap Bollywood di era 80’an, Ayan dan Alizeh akhirnya memutuskan untuk lebih sering nongkrong bareng terlebih keduanya tidak mempunyai kesibukan berarti. Keriaan demi keriaan yang dilewati bersama mencapai ujungnya kala mereka bertandang ke Paris demi mengobati lara di hati Ayan setelah putus dari sang kekasih. Siapa menyangka di sana Alizeh justru berjumpa dengan seseorang dari masa lalu yang seketika merenggangkan persahabatannya dengan Ayan. Dibuat kecewa oleh keputusan Alizeh yang sejatinya dicintainya, Ayan memutuskan menjauhi sahabatnya tersebut dan mencoba menjalin hubungan bersama Saba (Aishwarya Rai Bachchan). Saat tampaknya masing-masing telah melanjutkan hidup, sebuah reuni kecil meruntuhkan segalanya. 

Ae Dil Hai Mushkil adalah kesempatan paling tepat bagi kita untuk mengucap, “selamat datang kembali, Karan Johar!.” Memang sih ini bukan tergolong film terbaik yang pernah diproduksi Karan bersama Dharma – bagaimanapun juga, Kuch-Kuch Hota Hai dan Kabhi Khushi Kabhie Gham adalah karyanya paling juara sampai sekarang – namun tetap sebuah comeback memuaskan apalagi seusai Student of the Year yang kurang greget itu. Ae Dil Hai Mushkil yang jelas-jelas berada di ranah kekuasaan Karan merupakan bukti bahwa sutradara ini masih cakap dalam menghantarkan cerita. Tengok saja, sepintas muatan cerita dari film keenamnya ini terdengar usang mengingat plot “teman tapi mesra” atau friendzone sudah berulang kali dijamah. Yang kemudian membuatnya berasa segar sekaligus lezat untuk disantap adalah kepiawaiannya mengemas berikut menyampaikannya ke khalayak ramai. Ini tidak semata-mata gelaran melodrama picisan perihal cinta bertepuk sebelah tangan seperti pernah dikuliknya melalui Kuch-Kuch Hota Hai atau Kal Ho Naa Ho, tapi dia mencoba menggalinya lebih mendalam dengan memberi pembacaan sarat dialog-dialog menggugah pemikiran terhadap beberapa jenis cinta lain yakni cinta berlandaskan nafsu dan cinta platonik, yang akan membawamu pada perenungan soal ‘relationship’

Berat? Sama sekali tidak. Dibalik kupasan cenderung filosofisnya, di permukaan Ae Dil Hai Mushkil masihlah tontonan meriah ala Karan Johar yang memuat tujuh unsur seperti dikemukakan pada paragraf pembuka. Mula-mula film disajikan energik mengenalkan kita ke sosok Ayan dan Alizeh. Selama setidaknya satu jam pertama ini, film bergerak semau-mau gue mengikuti jiwa penuh kebebasan – kalau tak mau juga dibilang agak kekanakan – dari kedua tokoh utamanya. Antisipasi munculnya tembang-tembang menghentak bernafaskan EDM disertai koreografi heboh, referensi cerdas ke dunia Bollywood era 80’an, sampai riuh tawa bersumber dari tingkah laku konyol Ayan maupun ledekan terhadap keklisean film-film Bollywood (contoh: adegan tari hanya berbalut kain sari di pegunungan bersalju), di paruh ini. Lalu, terhitung sedari dilantunkannya nomor sendu berjudul Channa Mereya yang menandai pertama kalinya Ayan mampu memaknai patah hati, nada film berkelok ke arah melodrama. Tanpa pernah tersandung menjadi kelewat menye-menye, dari sisi muram, Ae Dil Hai Mushkil pun mempunyai satu dua momen merobek hati yang berkesan ditambah nomor-nomor balada cakep (favorit ada di Ae Dil Hai Mushkil dan Bulleya) yang turut memosisikannya sebagai film India dengan soundtrack paling ciamik tahun ini. Bagi saya, gugurnya air mata paling hebat terjadi di adegan melatari mengalunnya Channa Mereya dan makan malam yang mempertemukan Ayan, Alizeh, serta Saba untuk pertama kali. Tanpa banyak dilontari kata-kata, hanya mengandalkan air muka dari ketiga pemain utama, momen ini menyuarakan kekecewaan dan sakit hati secara lantang. 

Kunci terletak di akting jempolan barisan pemainnya. Ae Dil Hai Mushkil sangat diberkahi mempunyai aktor aktris sekaliber Ranbir Kapoor, Anushka Sharma, dan Aishwarya Rai Bachchan di lini terdepan lalu penampil singkat seperti Fawad Khan, Lisa Hayden, serta Shah Rukh Khan yang mencuri perhatian di kemunculan masing-masing. Ranbir mencurahkan segenap kemampuannya demi menghidupkan karakter Ayan yang labil pula sedikit childish. Ada kalanya berasa menyebalkan, namun seringkali dia terlihat sebagai sosok adorable yang sulit dibenci. Interaksi hidupnya bersama Anusha Sharma – sekali lagi menunjukkan bahwa dia salah satu aktris Bollywood masa kini yang bagus – menggerakkan roda film. Kita meyakini mereka adalah sahabat sejati dan saat salah satu memutuskan berpisah, tertinggal luka di hati penonton. Aishwarya Rai Bachchan yang ternyata oh ternyata mendapatkan jatah porsi tampil sekelumit (damn!) juga jauh dari kata mengecewakan. Malah, dia tampil sangat menghipnotis. Di tangannya, Saba menjelma sebagai sosok ‘mematikan’ yang mencuat dari hasil kombinasi cantik, cerdas, seksi, dan elegan. Tambahkan dengan pengarahan jempolan dari Karan, skrip cukup berisi, dan tembang-tembang musikal gubahan Pritam yang easy listening, Ae Dil Hai Mushkil adalah salah satu persembahan paling menawan dari Bollywood tahun ini.

Exceeds Expectations (3,5/5)