Tampilkan postingan dengan label 15 Film Indonesia Terbaik 2017. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 15 Film Indonesia Terbaik 2017. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Januari 2018

2017’s Best Indonesian Film by Arul’s Movie Review Blog

2017’s Best Indonesian Film by Arul’s Movie Review Blog


Perfilman Indonesia di tahun 2017 mulai menunjukkan taringnya. Mulai dari segi jumlah penonton, bahkan beberapa film yang dirilis pun berusaha memiliki keberagaman tema dan kemasan. Apalagi di tahun 2017 ini adalah masa di mana bangkitnya film-film horor Indonesia. Mulai dari Danur : I See Ghosts hingga Jailangkung berhasil meraih jumlah penonton hingga 2,5 juta. Pun, hal ini berlaku dengan Pengabdi Setan yang diarahkan oleh Joko Anwar. Dengan berbagai ketelitiannya membangun atmosfir dan memperbagus sisi teknis, Pengabdi Setan perlahan tapi pasti menjadi film horor paling laris sepanjang masa dan bahkan menjadi film Indonesia terlaris di tahun 2017.  Selain itu, ada pula beberapa film Indonesia lain dengan tema-tema yang menarik seperti Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak yang dalam limited release-nya mampu meraih 150 ribu penonton. Pun, masih ada beberapa film yang rilis akhir tahun yang kali ini sudah mencapai kira-kira 1,5 hingga 2 juta penonton. Maka dari itu, 2017 adalah tahun yang menyenangkan bagi penonton Indonesia. Dengan banyaknya jumlah tontonan tersebut, ada beberapa film yang mungkin perlu untuk buatkan daftar sebagai film-film Indonesia terbaik.

Sebelum memasuki daftar film terbaik, ada beberapa film yang harus tersisih untuk bisa masuk sebagai daftar film terbaik versi Arul’s Movie Review Blog. Mulai dari film remaja hits masa kini seperti Dear Nathan, yang berhasil memberikan warna dalam genre-nya bukan hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai film remaja yang diarahkan dengan baik. Lalu juga ada Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody yang mungkin punya konflik yang lebih personal, tetapi sebagai sebuah film tentang perjalanan dan pengembangan diri, film ini perlu untuk diapresiasi. Serta ada The Underdogs, film remaja yang memberikan sisi lain fenomena dunia digital dan menjadi penyutradaraan debut dari Adink Liwutang yang sangat menghibur. Jangan lupakan Ziarah, yang memberikan tontonan alternatif dari segi tema maupun kemasan.

Semuanya pantas untuk diapresiasi, tetapi hanya ada 15 film yang berhasil masuk dalam daftar film Indonesia terbaik versi Arul’s Movie Review Blog. Berikut adalah listnya.

15. Critical Eleven. 
Usahanya untuk mengembalikan sebuah kisah romansa dewasa ini patut untuk diapresiasi. Mengembalikan harapan tentang cinta dengan segala turbulensinya, Critical Eleven ini dibuat dengan sepenuh hati oleh para pembuatnya.

14. Stip & Pensil.
Stip & Pensil memang tak disangka menjadi sebuah film komedi satir yang sangat menghibur. Mengkritik dunia pendidikan dengan sangat fun tetapi tak lupa mementingkan konten di dalamnya. Naskah dari Joko Anwar ini benar-benar menggelitik.

13. The Guys.
Karya dari Raditya Dika ini memang tak bisa booming seperti Hangout yang bisa meraih jutaan penonton. Tetapi dalam The Guys, Raditya Dika berusaha memberikan nilai lain tentang persahabatan, jati diri, dan keluarga.

12. Moammar Emka’s Jakarta Undercover.
Fajar Nugros berusaha menceritakan ulang kisah yang ditulis di dalam buku milik Moammar Emka dengan cakupan yang jauh lebih besar dan lebih berani dari film sebelumnya. Sehingga, Moammar Emka’s Jakarta Undercover punya banyak kelebihan dibanding film sebelumnya. Juga, performa yang gemilang dari Ganindra Bimo.

11. Night Bus.
Pemenang film terbaik di FFI 2017 ini memang punya kelemahan dari banyak aspek filmnya. Tetapi, tema keberagaman dibalut dengan thriller yang sangat kuat menjadikan Night Busmenjadi salah satu film yang sangat jarang ada di kancah sinema Indonesia.

10. My Generation.
Film terbaru milik Upi ini punya cara yang berbeda dalam menunjukkan bagaimana dinamika sosial dari para remaja masa kini. My Generation adalah cara bagaimana Upi menunjukkan bahwa tak ada generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Mereka terlahir sesuai dengan zaman yang ada.

9. Susah Sinyal.
Tak seambisius seperti Cek Toko Sebelah, tetapi Susah Sinyaladalah bukti bahwa Ernest Prakasa berhasil memiliki kematangan dalam pengarahan. Kesederhanaan dalam problematikanya tentang ibu dan anak inilah yang membuat Susah Sinyal jauh lebih bagus dari Cek Toko Sebelah.

8. Bid’ah Cinta. 
Menunjukkan tentang fenomena islami tanpa menggurui. Memberikan perspektif yang solutif tentang bagaimana Islam menghadapi fenomena tertentu di negara ini. Bid’ah Cinta adalah karya Nurman Hakim yang menggelitik sama seperti film-film miliknya yang lain.

7. Buka’an 8
Ini adalah sebuah komedi yang chaotic tetapi ditata sedemikian rupa untuk menghibur. Sang sutradara membuat Buka’an 8 sebagai time capsule yang sangat personal tentang anaknya. Tetapi, karyanya yang personal ini akan membuka mata kalian agar sekali lagi memikirkan apa yang mau Anda putuskan, terlebih tentang menikah muda.

6. Posesif.
Memberikan kisah lain dalam kisah cinta remaja, Posesif adalah karya dengan pendekatan populer dari Edwin. Memberikan Anda sebuah peringatan dan awarenesstentang mental illness dan kekerasan dalam hubungan, inilah yang membuat Posesif sangat berbeda dengan film remaja lainnya.

5. Kartini.
Ini adalah sebuah karya biografi film yang dibuat dengan sangat baik oleh Hanung Bramantyo. Punya cara penyampaian yang menarik dan nilai produksi yang sangat diperhatikan, Kartini adalah salah satu film biografi Indonesia terbaik. Dian Sastrowardoyo pun bermain dengan sangat cantik.

4. Galih & Ratna 
Diangkat dari novel Gita Cinta Dari SMA, adaptasi dari Lucky Kuswandi ini berhasil memberikan adaptasi yang sesuai dengan zaman sekarang tanpa perlu berlebihan. Galih & Ratna adalah sebuah kisah cinta remaja melodrama yang manis sekaligus pahit, musik-musiknya pun asyik.

3. Sweet 20.
Sebuah remake dari film korea berjudul Miss Granny, Ody C. Harahap mengarahkannya jauh lebih bagus daripada film aslinya. Sehingga, Sweet 20adalah sebuah film komedi Indonesia sangat pas ditonton bersama-sama dengan keluarga. Performa Tatjana Saphira di film ini cadas!

2. Pengabdi Setan.
Joko Anwar di sini membuktikan bahwa film horor juga bisa digarap dengan serius dan detil. Pengabdi Setanadalah sebuah remake yang memperluas dunianya dengan cara Joko Anwar yang begitu teliti dalam pengarahannya. Atmosfir horor dan jump scare-nya sangat efektif!

1. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. 
Inilah film Indonesia terbaik di tahun 2017 dan beberapa tahun terakhir ini. Mouly Surya memberikan genre lain di dalam perfilman Indonesia lewat film ini. Menyuguhkan isu tentang perlawanan perempuan dengan pendekatan genre western, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak adalah film yang sangat unik dan kuat dalam setiap babaknya. Performa Marsha Timothy di film ini sangat kuat sekali.