GET OUT (2017) REVIEW : Horor Atmosferik Dengan Pesan
2017 4.5 stars Alison Williams april arul fittron arul movie review blog Daniel Kaluuya Get Out Get Out Review Jordan PeeleDan inilah, Get Out, sebuah film horor yang muncul dari tangan komedian dan mendapatkan pujian di berbagai festival hingga di awal tahun memiliki kesempatan untuk ditonton banyak kalangan. Beruntung juga Indonesia memiliki kesempatan untuk menyaksikan film ini meski baru tayang di bulan April ini. Sehingga, beberapa orang –yang tahu akan adanya film ini –tentu akan menantikan film ini saat diputar. Sehingga, meski tanpa nama-nama besar, Get Outberhasil mengundang rasa penasaran orang dengan pujian yang datang padanya.
Get Out tak hanya diarahkan sendiri oleh Jordan Peele. Naskah film ini pun ditulis sendiri olehnya. Sehingga, Jordan Peele memiliki kuasa untuk mengemas dan mengarahkan sendiri film yang juga ditulis sendiri olehnya. Kritik-kritik luar mengatakan bahwa Get Out menjadi sebuah alternatif tontonan horor dengan penyelesaian yang berbeda. Tak bisa dipungkiri, Get Out memang sebuah pengalaman sinematik genre horor dengan suasana yang sangat mencekam.
Singkirkan ekspektasi bahwa Get Out akan menawarkan cara penyelesaian yang akan membuat penontonnya terperangah. Penonton yang mengharapkan penyelesaian yang jenius harus sedikit menurunkan sedikit ekspektasinya. Tetapi poin penting dalam film Get Out –atau film-film dengan penyelesaian alternatif –adalah bagaimana cara sang sutradara untuk menyampaikan setiap menitnya. Keberhasilan sebuah film adalah bagaimana sang sutradara bisa menyampaikan apa yang diinginkan dengan baik serta diikuti oleh beberapa aspek untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kejeniusan Get Out malah bertumpu pada bagaimana Jordan Peele berusaha untuk menyampaikan setiap menitnya. Penonton yang minim informasi akan Get Out mulai dari trailer dan sinopsis dan hanya berbekal opini kritikus, tentu akan kebingungan dengan apa yang berusaha disampaikan oleh Jordan Peele. Biasnya tujuan dan maksud dari Jordan Peele oleh penonton ini adalah poin positif dari film ini. Sehingga, penonton bisa merasakan suasana mencekam tentang kisah pasangan Chris dan Rose.
(Skip this two paragraph if you think this is A SPOILER)
Kisah dalam Get Out juga memiliki sebuah kisah yang generik atau sudah pada umumnya. Menceritakan sepasang kekasih beda ras bernama Chris (Daniel Kaluuya) dan Rose (Allison Williams) yang sudah menjalani hubungan yang cukup serius. Suatu ketika Rose harus ke rumah orang tuanya untuk menghadiri sebuah pesta dan memutuskan untuk mengajak Chris untuk datang. Chris yang memiliki warna kulit berbeda dari Rose, merasa tidak percaya diri dengan hubungan mereka.
Tetapi, Rose berusaha menumbuhkan rasa percaya diri kepada Chris agar mau untuk datang ke acara pesta orang tuanya. Chris tak tahu pesta seperti apa yang sedang diadakan oleh orang tua dari Rose di rumahnya. Ketika sudah sampai, ketakutan Chris atas respon orang tua Rose ternyata tak terwujud, mereka sangat ramah kepada Chris. Ketidakramahan yang ditemui Chris adalah atmosfir lingkungan sekitar rumah orang tua Rose. Chris merasa mereka sedang dihantui oleh sesuatu yang tak tahu itu apa.
(End of warning)
Kisah generik inilah yang dijadikan oleh Jordan Peele sebagai area bermain dalam mengarahkan dan menulis Get Out. Formula usang yang mudah ditebak ini dikemas dengan cara yang sangat baik, sehingga bisa berubah menjadi kuat. Atmosfer yang mencekam adalah kekuatan utama dari Jordan Peele dalam film Get Out. Penonton tak diperbolehkan untuk langsung mengetahui apa yang sedang terjadi, karena Jordan Peele berusaha mengintimidasi penonton akan ketidakpastian yang ada. Akan muncul banyak interpretasi muncul dari penonton yang membuat diri mereka sendiri tak nyaman.
Itulah tujuan yang tertangkap dalam film ini sebagai sebuah film horor, Jordan Peele ingin penonton merasakan apa yang dirasakan oleh Chris. Sehingga, hal itu akan efektif membuat pikiran penontonnya terganggu dan meneguhkan bahwa Jordan Peele berhasil melaksanakan metode horor atmosferik ini berada di level yang lain. Inilah sebuah sarkasme yang muncul dari pikiran Jordan Peele yang berusaha memberikan alternatif cara untuk mengemas formula yang sudah sangat usang.
Muncul pula misi lain yang berusaha disampaikan oleh Jordan Peele dalam Get Out. Rasisme, isu sosial yang sedang sangat dekat di negara Amerika dan Jordan Peele berusaha menyampaikannya lewat medium genre yang berbeda. Jordan Peele menyelipkan pesan tentang propaganda peraturan warga kulit putih tentang penerimaan warga kulit berwarna. Penyesuaian atas warga kulit berwarna atas peraturan itu sudah menjadi budaya dan menjadi hal yang lumrah. Sehingga, Get Out menjadi sebuah medium untuk menyampaikan sebuah statement atas isu sosial.
Get Out dengan karakter Chris yang memiliki kulit berwarna sedang datang ke rumah pacarnya yang kulit putih digunakan sebagai sebuah simbol. Rumah pacar Chris adalah lingkup kecil Amerika tetapi Chris merasa dirinya terintimidasi atas perbedaan warna kulit. Hal ini ditangkap sebagai hal yang mewakili bagaimana warga dengan kulit berwarna tak bisa menjalani hidupnya dengan bebas, merasa terkekang dan bahkan dipaksa harus mengikuti peraturan yang dibuat oleh warga Amerika kulit putih. Sehingga, menunjukkan bahwa warna kulit memiliki kasta dan kuasa yang mampu mengontrol perilaku seseorang di dalam wilayah mana pun dan lingkup sekecil apapun.
Di luar pesannya tentang rasisme yang menjadi konsentrasi penuh di negara Amerika, Get Out adalah sebuah pengalaman sinematis genre horor yang segar. Kejeniusan Jordan Peele bukan melulu tentang memberikan konklusi alternatif yang membuat penontonnya tercengang. Tetapi kejeniusan Jordan Peele adalah membuat mengarahkan Get Out dengan begitu solid dan berhasil menimbulkan efek yang sangat mencekam. Penonton tak beritahu secara gamblang informasi tentang apa yang terjadi di dalam plot ceritanya, hanya memberikan sedikit demi sedikit informasi yang konkrit. Hasilnya, Get Out adalah sajian film horor yang unik dan berbeda. Sekaligus statement sosial dengan cara yang menyenangkan dan mendebarkan.